PRAKTIKUM ILMU PANGAN DASAR
SIFAT KHUSUS, KOMPOSISI DAN SYARAT MUTU KACANG-KACANGAN
“KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris)”

Oleh :
Khusnul Khotimah P1337431214017
Farah Ulfah P1337431214048
Natanya Ayuhapsari P13374312140
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D IV GIZI
2014/2015
Praktikum Ke : 5
Hari, tanggal : Senin, 20 Oktober 2014
Materi : Kacang-kacangan
SIFAT KHUSUS, KOMPOSISI DAN SYARAT MUTU KACANG-KACANGAN
“KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris)”
I.
TUJUAN
1.
Mengidentifikasi
kacang-kacangan terutama kacang merah dan hasil olahan dari kacang-kacangan
(kecap inggris).
2.
Mengetahui
standar mutu dari kacang merah.
3.
Mendiskripsikan
tanda-tanda kerusakan kacang-kacangan.
II.
LATAR
BELAKANG
Indonesia adalah negara agraris. Berbagai macam
tanaman bisa tumbuh subur ditanah Indonesia. Seperti kacang-kacangan dan
biji-bijian. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok masing-masing,
sehingga banyak bermunculan tanaman kacang-kacangan di tanah Indonesia.
Kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi seperti protein tinggi dan berbagai
jenis vitamin. Namun pemanfaatan kacang-kacangan belum maksimal. Masyarakat
Indonesia masih mengolah kacang-kacangan sebagi sayuran. Padahal manfaat kacang
sangat besar bagi kesehatan manusia.
Bahasan kali ini mengupas sedikit tentang sifat dan
karakter dari jenis makanan yang sering kita konsumsi setiap hari. Bila kita
mengetahui sifat dan manfaat dari jenis makanan yang kita makan, maka sedini
mungkin kita dapat mempersiapkan kondisi kesehatan pada tubuh kita lewat
memilih jenis makanan yang cocok bagi diri kita sendiri. Namun mengingat begitu
banyaknya jenis makanan, maka yang kita bahas kali ini hanya beberapa jenis
makanan yang umum kita konsumsi dan temui sehari-hari yaitu kacang-kacangan.
Disamping itu, pembuatan laporan ini sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Pangan Dasar.
Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai
sumber protein. Komoditi ini juga ternyata potensial sebagai sumber zat gizi
lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat
makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus, digoreng,
dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk menghasilkan
produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix) yang dapat
digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan bayi. Kacang-kacangan
dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara
maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka
kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Penelitian mengenai efek
kesehatan serat dari kacang-kacangan sebagian besar masih terbatas pada kacang
kedelai.
Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini
tersedia dalam bentuk makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya
kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya.
Juga dibandingkan dengan serat makanan dalam buah-buahan dan sayuran yang
dikenal dapat mencegah timbulnya kanker, mutu serat makanan dalam kacang-kacangan
juga tidak kalah. Bahkan kacang-kacangan mempunyai keistimewaan lain, yaitu
berharga murah, berprotein tinggi, kandungan lemaknya pada umumnya baik untuk
kesehatan dan mengandung berbagai mineral dalam jumlah yang cukup banyak.
Contoh dari bahan makanan dari kacang-kacanagan antara lain kacang tanah,
kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kacang polong, dan
masih banyak lagi jenis kacang-kacangan.
III.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
1.
Timbangan
2.
Gelas
ukur
3.
Gelas
belimbing
4.
Sendok
makan
5.
Piring
kecil
Bahan
1.
Kacang
merah
2.
Kecap
inggris
IV.
PROSEDUR
KERJA
Identifikasi
nama kacang-kacangan dan hasil olahannya
1.
Menentukan
nama kacang-kacangan dan hasil olahannya
2.
Pengamataan
secara organoleptik (warna,aroma, dan tekstur) dari kacang-kacangamn dan hasil
olahannya.
Sifat
Fisik
1.
Berat
Timbang kacang –kacangan dan hasil olahannya dalam URT {Ukuran
Rumah Tangga= gls(gelas minum 240 ml, sdm (sendok makan), pak dan bungkus)}.
2.
Densitas
Kamba (Berat/volum)
a.
Masukkan
biji kacang ke dalam gelas ukur sampai volumenya mencapai 100 ml
b.
Usahakan
pengisisannya sampai benar-benar padat
c.
Keluarkan
semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya
d.
Nyatakan
densitas kamba bahan dalam gr/ml
3.
Prosentase
Jenis Butir Kacang
a.
Timbang
gram bahan secara acak
b.
Pisahkan
butir utuh, belah, rusak, warna lain, keriput, kotoran
c.
Timbang
masing-masing pisahan butir
d.
Hitung
prosentase (%)
e.
Deskripsikan
tanda-tanda kerusakannya
4.
Menyamakan
Dengan URT
a.
Timbang
25 gr kacang merah
b.
Ukur
dengan sendok makan dari 25 gr kacang merah tersebut
c.
Hitung
berapa banyak butirnya
d.
Pisahkan
butir utuh, belah, rusak, warna lain, keriput dan kotoran
e.
Hitung
masing-masing pisahan butiran tersebut
5.
Mengukur
hasil Olahan (Kecap Inggris)
a.
Amati
sifat fisik dari kecap tersebut (warna, aroma, jenis)
b.
Timbang
dengan menggunakan ukuran URT (botol, dan sdm)
V.
DATA
HASIL PENGAMATAN (Kacang Merah)
Identifikasi
kacang
Ø Nama kacang : Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
Ø Warna : merah
dengan sedikit bercak coklat
Ø Aroma : tidak
berbau
Ø Tekstur : keras
Sifat
Fisik
No.
|
Nama Bahan
|
Berat
|
URT
|
1.
|
Kacang Merah
|
145 gram
|
1 piring kecil
|
105 gram
|
1 gelas belimbing (rata/peres)
|
||
150 gram
|
1 bks plastik kecil
|
||
20 gram
|
2 sdm
|
Densitas
Kamba
1.
100
ml gelas ukur berisi kacang merah yang sudah diratakan memiliki:
a.
Berat
: 70 gram
b.
Jumlah
: 193 biji
Densitas
Kamba =
= 


Prosentase
Jenis Butir Kacang Merah
Kacang
merah yang kami gunakan ialah dari pengukuran densitas kamba (100 ml) yang
terdiri dari :
a.
Biji
keriput : 9 gram (32 biji) 


b.
Warna
lain : 2 gram (6 biji) 


c.
Biji
utuh&halus: 63 gram (155 biji) 


Perhitungan
URT
Ø 25 gr kacang merah =
2 sdm penuh
Ø Dlm URT 20 gr = 2 sdm
Hasil
olahan
Ø Nama :
kecap Inggris
Ø Aroma : asam
Ø Warna :
coklat
Ø Jenis :
cair
Ø Berat : 1 botol Kecap Inggris 375 gram
1 sdm Kecap Inggris 3 gram
VI.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah kami lakukan, dapat diketahui bahwa jenis kacang yang
kami amati adalah jenis Kacang Merah dengan memiliki identifikasi yakni
memiliki warna biji merah dengan agak sedikit kecoklatan, tidak memiliki aroma
yang khas, serta bijinya memiliki tekstur yang keras.
Disamping itu,
kami juga melakukan penimbangan dengan bantuan timbangan untuk mengukur
banyaknya kacang merah dalam ukuran rumah tangga (URT). Hasil ynag didapatkan
yakni 1 piring kecil yang berisi kacang merah memiliki berat 145 gram, 1 gelas
belimbing ynag berisi kacang merah yangg sudah diratakan memiliki berat 105
gram, 1 pak plastik kecil yang berisi kacanag merah memiliki berat 150 gram,
dan selanjutnya sebanyak 2 sdm kacang merah memiliki berat 20 gram.
Hal yang kami
lakukan selanjutnya ialah mengukur densitas kamba dari kacang merah, yang
pertama-tama kami siapkan adalah gelas ukur. Lalu kamai memasukkan kacanag
merah ke dalam gelas ukur hingga mencapai batas 100 ml, kami ratakan kacang
merah dan di usahakan agar tidak ada celah antara kacang merah. Hasil yang di
dapat yakni bahwa dalam 100 ml gelas ukur yang berisi kacang merah dipadatkan
memiliki berat 70 gram dengan jumlah biji sebnyak 193 biji.
Langkah
selanjutnya adalah mengukur prosentase butiran kacang merah dengan menggunakan
hasil pengukuran densitas kamba tersebut. Hasil yang didapatkan ialah dalam 70 gram kacang merah tersebut dipilah dari biji
yang keriput, warnanya yang lain, serta biji yang memiliki kulit yang bagus /
utuh. Cara membedakan mana biji yang baik dengan yang tidak adalah dengan
memperhatikan keterangan berikut:
Ø Butir keriput : biji kacang yang berubah dan keriput. Jenis ini
termasuk biji yang dikarenakan sangat muda ketika dipanen atau tidak sempurna
pertumbuhannya.
Ø Butir warna lain : butir kacang yang berwarna lain dari mayoritas
kacang dikarenakan adanya varietas lain pada saat penanaman.
Ø Biji utuh dan bagus : biji ynag permukaan kulitnya rata, tidak
cacat dan mengkilat.
Perhitungan prosentase
yang didapat sebagai berikut:
a.
Biji
keriput : 9 gram (32 biji) 


b.
Warna
lain : 2 gram (6 biji) 


c.
Biji
utuh&halus: 63 gram (155 biji) 


Tambahan,
dalam kacang merah ini tidak terdapat adanya kotoran berupa benda asing seperti
pasir, tanah atau potongan batang, selain itu tidak pula ditemukan adanya biji
rusak,dan butir belah. Hal ini dikarenkan wadah penyimpanan yang digunakan
bersih dan jenis kacang merah yang digunakan memiliki mutu .....
Pengukuran
URT
Untuk
membuktikan kepastian dan kebenaran dengan URT , maka kami melakukan pengukuran
dengan menimbang kacang merah sebanyak 25 gram lalu mengukurnya dengan sendok
makan. Hasil yang kami dapatkan ialah 25 gram kacang merah tersebut jika diukur
dengan menggunakan sendok menjadi 2 sendok makan penuh. Sedangkan dalam URT
tercantum bahwa setiap 2 sendok makan (sdm) kacang merah memiliki berat 20
gram. Dengan hasil tersebut maka keduanya tidak terlalu jauh berbeda. Artinya
kita dapat menggunakan ukuran rumah tangga tersebut dalam mengolah makanan yang
berasal dari kacang merah.
Hasil
Olahannya
Karena
hasil olahan kacang merah dalam praktikum ini tidak tersedia, maka kami
melakukan percobaan pengamatan pada hasil olahan lain yakni kecap inggris
sebagai sampelnya. Hasil ynag didapat sebagai berikut:
Ø Nama :
kecap Inggris
Ø Aroma : asam
Ø Warna :
coklat
Ø Jenis :
cair
Ø Berat : 1 botol Kecap Inggris 375 gram
1 sdm Kecap Inggris 3 gram
VII.
KESIMPULAN
1.
Jenis
kacang-kacanagan sangat banyak sekali. Namun salah satu contohnya adalah kacang
merah (Phaseolus vulgaris) yang memiliki sifat dan karakteristik memiliki warna biji merah
dengan agak sedikit kecoklatan, tidak memiliki aroma yang khas, serta bijinya
memiliki tekstur yang keras.
2.
Sedangkan
untuk hasil olahan dari kacang-kacangan salah satunya adalah kecap inggris
dengan identifikasi memiliki warna coklat, aroma ynag menyengat asam, serta termasuk
bahan cair.
3.
Dari
jenis kacang merah yang kami gunakan dapat diperkirakan kacang merah ini
memiliki standar mutu tingkat 1. Hal ini berdasarkan prosentase jenis butir
kacang.
4.
Setiap
kacang-kacangan memiliki jenis butir yang berbeda-beda. Namun terdapat pula
kerusakan pada butir /biji kacang terjadi karena beberapa faktor antara lain
kerana faktor penyimpanan yang tidak sesuai, cara pemanenan (umur), gangguan
hewan/serangga, serta kadar air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar